Pasir Malang

Entah kenapa disebut pasir malang, apa karena ditemukan di daerah Ngalam penemunya adalah Aremania? 

SASAJI!

Hehehehe, apalah arti sebuah nama, intinya pasir malang = pasir vulkanis <> pasir bahan bangunan. Bisa dari daerah pegunungan di Ngalam atau yang lain. Oh ya, beda produsen ternyata isinya beda. Ada yg dominan dengan butiran pasir yg besar dan kasar, ada yang butirannya lebih kecil dan halus.

Pasir malang ini sangat pas buat media tanaman, wabil khusus pohon bonsai. Kelebihan media ini adalah sifat porousnya, air dan udara mudah mengalir melalui media ini. Guyuran air saat penyiraman tidak menggenang. Rongga-rongga kecilnya mampu mempertahankan sedikit air. Akar senang dengan kelembapan tapi tidak suka basah tergenang. Makanya akar lebih sehat, tidak mudah busuk dan tumbuh berkembang ke segala posisi, juga tidak bergerombol dibagian bawah/dinding pot saja. Selain itu media ini bisa dipakai berulang-ulang karena tidak rusak termakan waktu. 

Kekurangannya adalah karena ini media tanam anorganik, maka unsur hara yang tersedia juga sedikit dan cepat habis ikut terbuang bersama aliran air sisa penyiraman. Untuk mengatasi hal tersebut, pemupukan rutin melalui penyiraman media (selain pupuk daun) adalah wajib. Tidak ada lagi penggantian media dengan dalih 'unsur hara habis' karena direfill terus. Boros pupuk (cair) euy :D.

Semua pohon calon bonsaiku memakai media ini, 100% tanpa campuran media organik (kecuali daun kering yang jatuh ke media). Hasilnya? Tanamanan segerrrr!!!