Dari sebuah titik hijau diatas kulit renta, tumbuh perlahan, muncul daun pertama, kedua, ketiga. Dari sebuah titik hijau tadi tumbuh menjadi batang dengan diameter sebesar jari kelingkingku, telunjukku, jempolku. Pada akhirnya, pertumbuhan tersebut harus kupotong, demi ... demi ... demi sebuah keindahan.
Tumbuh ... tumbuh ... dan tumbuh
Potongan cabang wahong. Wahong tumbuh cepat sekali.
Hasil pemotongan cabang. Potongan cabang yang lama sudah hampir tertutup lukanya, karena pertumbuhan yang pesat di dua anak cabangnya. Sayang pertumbuhan tunas barunay disertai bintil-bintil :(.
Ada satu penyakit wahong yang susah diselesaikan, kecuali dengan memotong bagian yang sakit. Yaitu bintil-bintil yang tumbuh didaun dan batang. Sedih kalau penyakitnya muncul ketika mulai dari tunas, karena pertumbuhan tunas tersebut jadi tersendat. Biasanya bintil-bintil ini muncul ketika tunas sudah tumbuh menjadi ranting yang panjang, ndak ada masalaha karena akan dipotong nantinya.
Apa ini karena akar yang penuh sehingga pertumbuhan tersendat? Apa nutrisi di media tanam sudah tak memadai buat akar-akar yang tumbuh pesat? Ahh ... gak sabar untuk mbongkar pot dan memotong akar untuk memberi ruang tumbuh yang legaaa.
No comments:
Post a Comment