Showing posts with label premna. Show all posts
Showing posts with label premna. Show all posts

Monday, October 8, 2012

Bintil-bintil di Daun & Dahan Wahong

Kutu putih rupanya belum cukup memberi gangguan pada pohon wahong, bintil bintil di daun dan batang membuat penampilan wahong jadi buruk rupa.

Bintil-bintil yang merusak penampilan daun wahong yang hijau ceria.

Dulu, pas awal memelihata wahong, bintil-bintil muncul ketika tunas sudah berubah menjadi cabang. Cuek saja. Toh nanti cabang tersebut akan dipotong dan hanya diambil 1 atau 2 ruas. Eh, ndilala ... sekarang muncul tunas yang sudah berbintil :(.

Pertumbuhan tunas tersebut menjadi lambat. Jarak antar ruas jadi pendek. Awalnya khawatir karena perakaran yang sudah penuh sehingga mentrigger datangnya penyakit bintil-bintil di tunas. Sore kemarin aku silaturahim ke pawang wahong di Pluit. Beliau bercerita kalau bintil-bintil itu karena mikro organisme. Pernah beliau mencet bintil tersebut dan ketemu bertatap muka dengan penghuninya.

Cara membasminya dengan cara memotong cabang/daun/tunas yang terindikasi bintil-bintil, kemudian membakarnya. Penyakit ini menurut beliau menular, makanya perlu dibakar. Walau mikro organisme ini tidak membunuh seperti kutu putih. Semprotan pestisida secara rutin juga disarankan, seperti halnya rutinitas menyikat batang wahong dengan sabun colek.

Yang bikin sedih, tunas yang kutunggu-tunggu kehadirannya terjangkiti penyakit ini. Ranting yang kubiarkan tumbuh liar untuk memperbesar batangnya juga terjangkiti. Semua harus dipotong demi mengamankan seluruh pohon.

Arrghh, ... apa boleh buat, ... semoga tunas baru yang sehat segera diposisi yang pas mantab.


Thursday, October 4, 2012

Tumbuh Untuk Dikorbankan

Dari sebuah titik hijau diatas kulit renta, tumbuh perlahan, muncul daun pertama, kedua, ketiga. Dari sebuah titik hijau tadi tumbuh menjadi batang dengan diameter sebesar jari kelingkingku, telunjukku, jempolku. Pada akhirnya, pertumbuhan tersebut harus kupotong, demi ... demi ... demi sebuah keindahan.

Tumbuh ... tumbuh ... dan tumbuh

Potongan cabang wahong. Wahong tumbuh cepat sekali.

Hasil pemotongan cabang. Potongan cabang yang lama sudah hampir tertutup lukanya, karena pertumbuhan yang pesat di dua anak cabangnya. Sayang pertumbuhan tunas barunay disertai bintil-bintil :(.

Ada satu penyakit wahong yang susah diselesaikan, kecuali dengan memotong bagian yang sakit. Yaitu bintil-bintil yang tumbuh didaun dan batang. Sedih kalau penyakitnya muncul ketika mulai dari tunas, karena pertumbuhan tunas tersebut jadi tersendat. Biasanya bintil-bintil ini muncul ketika tunas sudah tumbuh menjadi ranting yang panjang, ndak ada masalaha karena akan dipotong nantinya. 

Apa ini karena akar yang penuh sehingga pertumbuhan tersendat? Apa nutrisi di media tanam sudah tak memadai buat akar-akar yang tumbuh pesat? Ahh ... gak sabar untuk mbongkar pot dan memotong akar untuk memberi ruang tumbuh yang legaaa.

Sunday, September 30, 2012

Pengawatan Cabang atau Tunas

Pengawatan yang kulakukan tidak dengan melilitkan kawat ke seluruh tubuh cabang, melainkan hanya dengan mengaitkannya. Setelah dirasa cabang sudah berada diposisi yang diinginkan, kaitan kawat dilepas dan cabang dibiarkan tumbuh sampai ukuran yang diinginkan, dan dipotong deh untuk membuat gerakan cabang.

Foto disini adalah pohon wahong. Tunas yang aku kaiti kawat sebelumnya tumbuh lurus kedepan, kemudian kutarik kesamping kanan bawah dengan kaitan kawat.

 
Posisi pengambilan foto tidak mencerminkan arah cabang ... hiks
 
Tinggal menunggu hasilnya dalam beberapa bulan kedepan deh :).

Tuesday, September 25, 2012

Kutu Putih di Batang Wahong

Libur yang lalu ada paket dalam ukuran besar datang ke rumah. Isinya 3 pohon kiriman teman bonsai dari Nganjuk. 

2 pohon wahong aka premna dan 1 serut (streblus asper).

 Wahong (Premna)

Setelah paket dibongkar dan pohon dikeluarkan, saatnya inspeksi tanaman. Wahong merupakan tanaman yang disukai kutu putih. Kutu tersebut kerasan sekali tinggal dibawah kulit pohon yg mati. Batang pohon sepintar bisa terlihat sehat walafiat, tapi jika lebih detil diamati akan terlihat koloni kutu putih yang sedang asyik ngerumpi. Jika tidak segera dibersihkan, kutu putih tersebut akan membuat cabang atau batang bahkan pohon yang ditempati almarhum.


 Bercak putih dikulit merupakan indikasi kutu putih sudah berkoloni :(

Kulit pohon yang kering akan menambah keren bonsai karena terlihat semakin mature, tapi tidak dengan wahong. Kulit tua yang sudah mati dan kering harus dibersihkan dari batang, karena dijadikan sarang koloni kutu putih.

Pengusiran koloni kutu putih dilakukan dengan membuang kulit-kulit pohon yang sudah mati, menyikat pohon menggunakan sikat gigi bekas yang diolesi sabun colek. Digosok dengan semangat sampe lapisan kering kulit terkelupas. Perlakuan seperti ini menjadi aktivitas preventif rutin yang dilakukan dua minggu sekali sampai benar-benar aku yakin koloni kutu putih sudah tidak ada. Setelah dirasa batang wahong bersih, perlakuan seperti ini bisa dilakukan sebulan sekali, plus ditambah dengan semprotan pestisida.
 


Selain bersih-bersih kutu putih, wahong yang baru datang harus diganti media yang aku yakini paling tepat. Pasir malang! Hiks ... karena kecerobohanku pada saat membongkar pot banyak akar serabut yang putus.

Walau wahong dikenal sebagai pohon yang tahan banting, rasa khawatir kalau pohon ini tidak survive juga menggelayuti hati. Saat ini daun wahong masih terlihat layu. Biasanya butuh beberapa 2 mingguan untuk mengembalikan kebugaran pohon setelah akar serabut terpotong. 


Oh ya, aku belum pernah doping vitamin B1 ketika membongkar tanaman dari media. Katanya doping vitamin B1 bisa mengurangi stres tanaman. Hasil bertanya kepada mbah google, hal tersebut hanya mitos. 

Btw, Depok sudah memasuki musim hujan. Alhamdulillah penyiraman bonsai cukup sehari sekali saja. Tapi .... koloni kutu putih siap menebar ancaman kepada wahong! Waspadalah waspadalah!!!